Pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2024 berlokasi di Kelurahan Selopamioro Imogiri Bantul telah terlaksana Launching CFC (Community Feeding Center) yakni kegiatan makan bersama dengan menu tinggi protein untuk mengurangi prevalensi stunting di Puskesmas Imogiri II dengan dilakukan pendampingan bersama dengan petugas gizi dari Puskesmas Imogiri II di bantu kader setempat. Dengan sasaran sebanyak 18 Bumil KEK dan sebanyak 39 Balita Gizi Kurang . Kegiatan yang dilaksanakan adalah pengarahan teknis pelaksanaan CFC; pengukuran BB, PB dan status gizi balita; konseling balita da ibu hamil; pemebrian PMT balita dan ibu hamil.
Apa itu KEK pada ibu hamil ?
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah suatu kondisi saat ibu hamil tidak mendapatkan asupan energi yang mencukupi secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis. Berikut beberapa di antaranya.
- Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
- Usia ibu hamil terlalu muda atau tua
- Aktivitas ibu hamil terlalu berat
- Penyakit infeksi pada ibu hamil
Beberapa gejala yang bisa Anda rasakan saat mengalami kekurangan energi kronis (KEK), di antaranya:
- merasa kelelahan terus-menerus,
- mati rasa
- wajah pucat dan tidak bugar,
- sangat kurus (indeks massa tubuh kurang dari 18,5),
- lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
- berat badan menurun,
- kalori yang terbakar saat istirahat menurun, dan
- kemampuan melakukan aktivitas fisik berkurang.
Apabila Anda mengalami kondisi-kondisi tersebut saat hamil, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui status gizi Anda saat ini.
Penyebab Balita Gizi Buruk
Balita gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi ketika anak tidak menerima nutrien, mineral, dan kalori yang cukup untuk membantu perkembangan organ vital. Gizi buruk akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan anak.
Dalam hal ini, kelebihan asupan nutrisi juga menyebabkan balita gizi buruk. Karena itulah penting untuk menjalankan diet gizi seimbang untuk menjaga kadar nutrien yang cukup di dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab balita gizi buruk:
- Kurang makan: Kurangnya asupan makanan bisa memicu kekurangan nutrien yang penting hingga berujung pada gizi buruk.
- Makan tidak teratur: Makan secara tidak teratur bisa memicu masalah pencernaan dan malnutrisi.
- Gangguan pencernaan: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn’s, yang membatasi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrien meski mengonsumsi makanan sehat.
- Kurang ASI: Air susu ibu bagi anak yang baru lahir sangat penting karena mengandung nutrien penting. Kurangnya ASI berisiko menyebabkan bayi gizi buruk.
- Kurang aktivitas: Pencernaan tidak akan berjalan lancar jika anak kurang beraktivitas hingga memicu malnutrisi.
- Fasilitas layanan dasar buruk: Sejumlah layanan dasar, misalnya sanitasi, yang buruk juga bisa memicu masalah gizi.
Menurut Kementerian Kesehatan, status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Pengukuran ini bisa dilakukan di layanan Posyandu di tiap wilayah untuk mengetahui ada-tidaknya tanda gizi buruk balita.
Penting untuk mengetahui tanda balita gizi buruk sedari dini. Tanda gizi buruk pada balita tergantung jenis nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuhnya, antara lain:
- Sering merasa cepat lelah
- Mudah marah
- Sering sakit karena daya tahan tubuh rendah
- Kulit kering dan bersisik
- Pertumbuhan terhambat
- Perut buncit
- Ketika sakit atau luka susah sembuh
- Massa otot berkurang
- Pertumbuhan intelektual dan perilaku pelan
- Gangguan pencernaan
Dokumentasi dari petugas gizi Puskesmas Imogiri II : Ibu Dini dan Ibu Fiah