GEPREK EMPING (Gerakan Serempak Eliminasi dan Pencegahan Stunting)

Gerakan Serempak Eliminasi dan Pencegahan Stunting (GEPREK EMPING) adalah upaya intervensi yang dilakukan secara terkoordinasi, terpadu dan bersama sama menyasar kelompok sasaran mulai dari sebelum kehamilan sampai usia balita. Sasaran meliputi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita yang ada di wilayah Puskesmas Imogiri II untuk mengatasi dan mencegah stunting. Penyelenggaraan upaya intervensi dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai program dan sumber daya untuk mencapai tujuan penurunan prevalensi stunting.

Pada tahap perencanaan, Geprek emping diarahkan pada upaya penajaman proses perencanaan dan penganggaran yang berbasis data dan informasi faktual melalui  pelaksanaan analisis situasi awal dan penyusunan rencana kerja. Pelaksanaan analisis situasi awal dilakukan dengan  kunjungan rumah balita yang termasuk pendek/ sangat pendek / Berat badan kurang/ berat badan sangat kurang / gizi kurang / gizi buruk, yang melakukan kunjungan adalah ahli gizi untuk melihat bagaimana pemberian makan dan pertumbuhannya, bidan untuk melihat bagaimana riwayat kehamilan dan perkembangannya, dokter untuk melihat keadaan balita apakah ada penyakit penyerta, kesehatan lingkungan untuk melihat bagaimana kondisi rumah dan lingkunganya.

Pada tahap pelaksanaan GEPREK EMPING, kegiatan diarahkan pada upaya untuk melaksanakan intervensi gizi spesifik dan sensitif dengan melakukan inovasi secara bersama dan terpadu dari lintas program dan lintas sektor berupa kegiatan yang menyasar kelompok sasaran yaitu SIAGA BUMIL, MAMI MUDA, CFC, SALUR KUNING, BAPAK ASUH STUNTING, TIMUN KEMIRI, BEDAH RUMAH, kegiatan kegiatan itu menggunakan anggaran dana puskesmas, dana desa, mitra, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) . 

SIAGA BUMIL adalah akronim dari sistem informasi dan aksi cepat tanggap ibu hamil memiliki tujuan untuk meningkatkan akses ibu hamil dengan petugas puskesmas, mendeteksi dini risiko pada ibu hamil, mengurangi risiko keterlambatan merujuk dan kondisi komplikasi yang berat dalam rangka mencegah kematian dan kesakitan, meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan kader.

⁠Mami Muda adalah akronim dari motivator Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Mobile Puskesmas Imogiri Dua memiliki tujuan mendampingi dalam praktik PMBA. Kegiatannya terdiri dari pelatihan PMBA kader, kader melakukan sosialisasi dan praktek PMBA di posyandu. CFC adalah singkatan dari  community feeding center yaitu kelompok balita yang bermasalah gizi makan secara bersama sama dengan menu, tempat, dan waktu yang sama. Menu yang disajikan diolah oleh kader terlatih. Tujuan kegiatan ini adalah makan bersama balita bermasalah gizi dan praktek PMBA yang baik dan benar. ⁠Kegiatannya terdiri dari  pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan menu lengkap dan pendampingan dari kader untuk praktek PMBA yang baik dan benar. Kegiatan CFC ini dilakukan evaluasi setiap 2 minggu, jika status gizi sudah normal, baik berat badan maupun tinggi badan selama 2 kali evaluasi berturut turut akan diganti sasaran yang lain, apabila tidak ada peningkatan akan lanjut sampai 90 hari. 

⁠Timun Kemiri merupakan akronim dari tatalaksana imunisasi terpadu Puskesmas Imogiri II. Program ini bertujuan untuk pemantauan tumbuh kembang anak, pemantauan ibu nifas / menyusui, dan imunisasi rutin. Alur kegiatannya adalah balita yang akan diimunisasi dilakukan pengukuran antropometri dengan ditimbang berat badan dan diukur panjang badannya kemudian diberitahu status gizinya serta dipantau kenaikan berat minimal (KBM), jika ada masalah dirujuk di ruang konsultasi gizi, kemudian pelaksanaan imunisasi, pemeriksaan ibu nifas termasuk proses menyusui. 

⁠Bedah Rumah merupakan salah satu intervensi sensitif dan bertujuan untuk memperbaiki rumah layak huni untuk balita bermasalah gizi. Bedah rumah merupakan kegiatan kerjasama dengan kalurahan, BAZNAS agar lingkungannya baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, dan agar tidak mudah terkena penyakit. 

Sedangkan pada tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan secara bersama dengan menggunakan mekanisme dan indikator yang disepakati bersama dan berkelanjutan. Sehingga hasil pemantauan dan evaluasi dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang terkait untuk mengetahui perkembangan upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting dan memberikan masukan bagi tahap perencanaan penganggaran selanjutnya. 


 

 


 


 


 


 

Berkas

Nama Berkas Tanggal Unggah
SK-030-tahun-2023-Pedoman-Inovasi-Geprek-Emping.pdf 20 Mei 2024 19:29