Community Feeding Center (CFC)adalah kegiatan makan bersama dengan menu tinggi protein untuk mengurangi prevalensi stunting di Puskesmas Imogiri II dengan dilakukan pendampingan bersama dengan petugas gizi dari Puskesmas Imogiri II di bantu kader setempat. 

   

APA ITU STUNTING?

Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak lantaran gizi buruk, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai.1

Seorang anak dikategorikan stunting apabila tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO.2 Stunting wajib diwaspadai karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak buah hati Anda.

Anak pengidap stunting cenderung memiliki IQ rendah serta sistem imun lemah. Secara jangka panjang, kondisi ini memberikan risiko lebih tinggi untuk anak menderita penyakit degeneratif, seperti diabetes dan kanker.

Sebagai orang tua, Anda dapat membedakan tanda anak stunting dari tinggi badan di bawah rata-rata teman sebayanya. Kekurangan gizi kronis juga membuat berat badan mereka sulit naik, bahkan terus menurun. Anak stunting cenderung mudah lelah dan tidak aktif jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

CARA MENCEGAH MASALAH STUNTING PADA ANAK

Ada tiga elemen yang perlu diperhatikan dalam mencegah masalah stunting yakni perbaikan pola makan, pola asuh serta pembenahan sanitasi dan air bersih. Berikut penjelasan lengkapnya:

POLA MAKAN

Jumlah dan kualitas gizi makanan yang kurang menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Anda perlu membiasakan gizi seimbang dalam makanan anak sehari-hari.

Ada beberapa cara untuk mencapai gizi seimbang yakni perbanyak sumber protein serta konsumsi sayuran dan buah. Dalam satu piring, setengahnya dapat diisi sumber protein baik hewani maupun nabati. Buat proporsinya lebih banyak dibanding karbohidrat. Sisanya Anda dapat mengisinya dengan sayur dan buah

POLA ASUH

Perilaku orangtua juga andil dalam mencegah stunting. Pola asuh yang baik, termasuk dalam pemberian makanan, menjadi penting.

Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja dalam hal ini dibutuhkan karena mereka adalah calon ibu dan calon keluarga. Dengan pemahaman yang baik, masalah stunting dapat dicegah sejak ini.

Jangan lupakan juga imunisasi agar anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya. Anda dapat mengaksesnya secara gratis di posyandu atau puskesmas terdekat.

SANITASI DAN AKSES AIR BERSIH

Risiko infeksi pada anak dapat meningkat apabila akses air bersih dan sanitasi di lingkungan rumah buruk. Riset Harvard Chan School menyebut diare adalah faktor ketiga yang memicu gangguan kesehatan tersebut.

Adapun salah satu pemicu diare berasal dari kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, Anda perlu membiasakan cuci tangan serta tidak buang air besar sembarangan pada keluarga. Di sini, peran orangtua, terutama ibu sangat penting dalam mengelola kesehatan di keluarga.